Liburan ku kali ini kuhabiskan di kota santri, Jombang. kota
yang dikenal sebagai tanah kelahiran Presiden Indonesia yang ke 4 ini juga
memiliki satu keunikan tersendiri buatku. Ya, Kopi. Banyak ilmu yang kudapat
dari sibiji hitam ini, mulai dari proses pembuatannya hingga cara menikmatinya.
Untuk sistem pembuatannya, masih dibilang cukup sederhana. Budeku menggunakan
kayu bakar sebagai pengganti kompor. Mengapa? Jawabannya cukup simple, karena
wangi yang dihasilkan sangat berbeda dari penggunaan kompor. Wangi dari
penggunaan kayu bakar dinilai lebih pekat dan alami. Bukan hanya penggunaan
bahan bakarnya saja yang sederhana, melainkan juga penggunaan wadah sangrainya.
Biasa kami sebut Wajan Wingko, bentuknya hampir mirip seperti wajan biasa yang
ada di dapur-dapur tapi berbahan tanah liat.
Nah, untuk pembuatannya, pertama siapkan bahan utamanya
yaitu biji kopi dan kelapa tua. Mungkin diantara kalian ada yang bertanya “Kenapa
harus kelapa?”. Well, kelapa disini berfungsi untuk pencipta rasa gurih dari
kopi itu sendiri gengs. Next, potong kelapa tipis-tipis menyerupai dadu lalu sangrai
hingga kecoklatan. Setelah kecoklatan, masukkan biji kopi dan sangrai bersamaan
hingga wangi. Angkat, dan diangin-anginkan hingga dingin. Setelah itu baru di
haluskan hingga menjadi bubuk. Jadi deh! It’s so simple, right?
Untuk cara menikmatinya, biasanya akan dihidangkan 1 cangkir
kopi dan piring kecil (aku sih nyebutnya “Lepek”). Nah kopi di cangkir itu
biasanya di seduh ke lepek, ditunggu hingga hangat dan barulah diminum. Belum ada
jawaban yang pas sih saat aku bertanya soal hal itu, yang jelas itu hanya
kebiasaan saja. Tapi pandanganku berbeda, menurutku ini kebiasaan unik tapi
berkualitas, karena setauku hembusan udara yang kita hasilkan saat kita meniup
kopi itu merupakan bagian dari zat karbon dioksida atau CO2. Jika uap air dan
karbon dioksida bertemu, maka akan membentuk senyawa asam karbonat atau H2CO3
yang berbahaya bagi tubuh. Gitu gengs. Well, bagi kalian yang akan mengunjungi
kota jombang dalam waktu dekat, aku saranin untuk cobain kopi-kopi lokal dari
sana. Untuk rasa? Nggak kalah deh sama lapak sebelah. Haha…