Kali ini gue mau crita tentang film yang barusan gue tonton, Judulnya 'Seandainya'. Tu film asli romantis banget. Kisahnya tentang hubungan sepasang kekasih . Papanya cinta melarang keras hubungannya sama argana. Terus cinta punya penyakit dengan sumsum tulang belakangnya. Saking sayangnya argana, dia donorin tulang belakangnya buat cinta. Finally, argananya meninggal.
Keren yaaa. Jarang jarang tuh ada cowok yang tulus banget sama pacarnya, ya walaupun di tentang abis abisan sama papanyaa. 1 adegan yang agak menarik menurut gue, yaitu saat argana yang kekunci di perpus sama cinta, kenalan, dan malamnya mereka ngedate. Itu kagak kecepetan apa ya? Lah gue udah ngejomblo lama, udah belumutan gini, gak pernah tuh di ajak ngedate. Sedih ya.
Hmmm next, apa ya.. menurut gue film indonesia itu 30% gue acungin jempol deh. Sisanya? Miris. Jujur, gue bukan orang yang doyan nonton film. Serba salah deh, mau nonton yang layar lebar, layar kaca, sampe yang gak ada layarnya, semua gak ada yang bener.
Sinetron, isinya percintaan yang gak ada habisnya, kadang nyambung muluuuuuu sampe ribuan episode. Selalu muter muter disitu mulu, dan nggak ada habisnya.
Edukasi, sebenernya gue suka film edukasi, cumaaan disuguhkannya terlalu formal. Jadi nggak greget. Dan agak membosankan. Mungkin ini salah satu alasan kenapa anak-anak kecil jaman sekarang lebih milih sinetron ketimbang edukasi.
Horor, naahh yang satu ini yang paling gue benci. Film horor indo itu lebih menjurus ke film porno ketimbang film horor. Inget dosa coeg.
Gue pribadi lebih suka film komedi yang dibungkus drama percintaan. Lu pasti tau lah film apa yang gue maksud. Yap, semacam film naungan raditya dika, comic 8, tak kemal maka tak sayang, dan sejenisnya.
Yop. Sekian dari gue, maafkan kalo ada salah salah kata, garing, ataupun salah ketik. It's just for fun, tapi lebih tepatnya curahan hati. Wahaw. Waspadalah ! Waspadalah !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar